
Pernah dengar berita tentang akun media sosial dibajak, website diretas, atau data perusahaan bocor? Itu semua biasanya terjadi karena serangan siber. Di era digital, serangan siber bukan cuma urusan perusahaan besar saja individu seperti kita juga bisa jadi target. Makanya penting banget untuk tahu Jenis Serangan Siber untuk Pemula supaya kamu lebih siap melindungi diri di dunia maya.
Apa Itu Serangan Siber?
Serangan siber adalah upaya yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri, mengubah, atau merusak sistem dan data melalui jaringan internet. Targetnya bisa siapa saja: mulai dari individu, bisnis kecil, hingga lembaga besar.
Kenapa kamu perlu tahu? Karena pemahaman ini jadi dasar untuk langkah pencegahan.
Jenis-Jenis Serangan Siber yang Paling Umum
Phishing
Serangan berbentuk email, pesan, atau situs palsu yang berpura-pura jadi pihak resmi. Tujuannya untuk mencuri data login atau informasi pribadi.
Contoh: Email mengaku dari bank yang meminta kamu klik tautan untuk “verifikasi akun”.
Malware (Malicious Software)
Program berbahaya seperti virus, trojan, spyware, dan ransomware. Bisa masuk lewat download file mencurigakan atau situs berbahaya.
Contoh: Ransomware WannaCry yang mengunci ribuan komputer di seluruh dunia pada 2017.
Man-in-the-Middle Attack (MitM)
Penyerang “menyusup” di tengah komunikasi antara dua pihak. Data yang lewat bisa disadap atau dimanipulasi.
Contoh: Menggunakan Wi-Fi publik tanpa enkripsi sehingga login akun kamu bisa dibaca orang lain.
Denial of Service (DoS) / Distributed DoS (DDoS)
Serangan yang membanjiri server dengan traffic sehingga website atau aplikasi jadi down.
Contoh: Situs e-commerce tidak bisa diakses saat promo besar karena DDoS.
SQL Injection
Penyerang menyisipkan kode berbahaya di input database untuk mengambil data sensitif.
Contoh: Form login yang tidak aman bisa jadi pintu masuk bagi hacker untuk dump database.
Password Attack
Usaha membobol password dengan brute force, dictionary attack, atau credential stuffing.
Contoh: Menggunakan password umum seperti “123456” memudahkan hacker masuk ke akunmu.
Contoh Studi Kasus Nyata
- Kasus Phishing Tokopedia 2020: Data pengguna bocor karena penjahat siber berhasil mendapatkan akses ke database.
- Kasus WannaCry 2017: Serangan ransomware global yang menginfeksi lebih dari 230.000 komputer di 150 negara.
- Kasus DDoS GitHub 2018: GitHub mengalami serangan DDoS terbesar saat itu, mencapai 1.35 Tbps.
Dari contoh di atas terlihat kalau serangan siber itu nyata dan dampaknya besar.
Kesimpulan
Mengenal Jenis Serangan Siber untuk Pemula adalah langkah pertama untuk lebih aware dan siap melindungi diri. Mulai dari phishing, malware, hingga DDoS, semuanya punya pola berbeda tapi tujuan yang sama: mengambil keuntungan dari kelemahan kita.
Jangan tunggu sampai jadi korban. Tingkatkan literasi digital dan pelajari cara mengamankan diri mulai sekarang bersama WIMISEC.
Mau belajar lebih dalam tentang dunia keamanan siber dengan bahasa yang mudah dipahami? Yuk, kunjungi WIMISEC dan mulai perjalanan belajarmu di bidang cybersecurity sekarang juga! ????